Berita Ciakar. Ketua Gapoktan Mekar Jaya II Soleh Somantri mengatakan para petani di Kelurahan Ciakar mulai menanam salak Pontas mulai tahun 2003.
Pada tahun 2003 itu, kata dia, tanaman
salak baru mencapai 1 hektare. Pada tahun 2004 bertambah menjadi 2
hektare dan tahun 2005 ditambah 1 hektare.
“Sampai kini, sudah mencapai 75
hektare, 43 hektare di antaranya sudah ditanami salak Pontas dan baru 28
hektare yang sudah bisa menghasilkan,” katanya, Kamis (17/1).
Dia mengatakan pemasaran salah hasil
produksi petani tidak mengalami kesulitan baik dalam kota maupun luar
kota luar kota yang memesan dalam jumlah banyak.
Dia menyebutkan pembeli dari Dari Bengkulu yang dalam seminggu memesan 7 kuintal. “Dari daerah lain di Indonesia juga ada.”
Bahkan turis Malaysia pernah berkunjung
ke kebun Salak Pontas dan membawa salak ke negeri jiran itu untuk
mencoba apakah Salak Pontas bisa tahan lama atau tidak.
Dia menilai kelebihan salak Pontas bisa bertahan hingga 10 hari dan rasanya bisa lebih enak dibandingkan dengan baru dipetik.
“Sementara ini justru produksi masih
sangat terbatas untuk memenuhi permintaan pasar. Bahkan memenuhi
permintaan hajatan warga pun sering tidak kebagian,” katanya.
Menurut Soleh, bibit Salak Pontas
berasal Sleman – Yogyakarta. Tetapi ia mengklaim kualitas bisa
mengalahkan Salak Pondoh dari Sleman itu berkat rekayasa para petani di
Tasikmalaya.
“Salah satu kelebihan Salak Pontas, yang makan salak tidak akan sakit perut meskipun belum makan nasi,” katanya.
Jumlah petani yang menanam Salak Pontas
sebanyk 171 petani dari 2 kelompok tani. Salak Pontas mulai tanam
hingga menghasilkan buah memakan waktu 900 hari.
Dalam setahun dari 1 pohon salak bisa
menghasilkan 10 kilogram. Satu hektare bisa ditanami 2.500 pohon dengan
perhitungan dalam setahun satu hektare lahan menghasilkan 25 ton buah.
Harga jual per kg pun cukup bagus,
Rp2.500-Rp4.000 di tingkat petani. “Dengan dijadikannya agrowisata, para
pengunjung bisa memetik langsung salak di sini sambil menikmati suasana
alam. Kendalanya saat ini jalan usaha tani jelek,” katanya.